Analisis Saham UNTR (United Tractors) Q3 2025 : Mesin Keuangan Astra yang Tetap Solid di Tengah Siklus Komoditas"
4 mins

Analisis fundamental dan valuasi saham UNTR 2025 berdasarkan data keuangan terbaru: stabilitas, dividen tinggi, dan arah jangka menengah.

Disclaimer:

Analisis ini bukan nasihat investasi. Saham berisiko tinggi—lakukan riset mandiri (DYOR - Do Your Own Research) dan konsultasi dengan penasihat keuangan berlisensi sebelum mengambil keputusan. Hasil masa lalu tidak menjamin kinerja masa depan.

Analisis Saham UNTR (United Tractors) 2025h1

Stabil, efisien, dan tetap jadi sumber dividen utama Astra Group.

United Tractors (IDX: UNTR) sudah lama dikenal sebagai salah satu perusahaan paling solid di Bursa Efek Indonesia.
Dengan portofolio yang terdiversifikasi — mulai dari alat berat (Komatsu), pertambangan batubara, hingga energi terbarukan — UNTR memegang posisi penting dalam ekosistem bisnis Astra International.

Data keuangan terbaru menunjukkan bahwa UNTR masih mempertahankan margin tinggi dan posisi kas yang sangat kuat, meskipun terjadi tekanan dari harga batubara dan permintaan alat berat global yang mulai melandai.


1. Sekilas Kinerja Keuangan (berdasarkan data terkini)h2

KomponenNilaiCatatan
Harga saham (Nov 2025)± Rp28.475relatif stabil setelah fluktuasi pertengahan tahun
Market CapRp100,3 triliuntermasuk 10 besar emiten terbesar di BEI
Pendapatan (TTM)Rp135,3 triliunturun 8,9% YoY
Laba bersih (TTM)Rp15,4 triliunturun 44,8% YoY
EPS (TTM)Rp4.132mencerminkan profitabilitas masih tinggi
PER (TTM)6,51×cukup rendah dibanding sektor industri lainnya
PBV0,74×menunjukkan valuasi masih di bawah nilai buku
Dividend Yield (TTM)7,62%salah satu tertinggi di indeks LQ45
Payout Ratio50%seimbang antara dividen dan reinvestasi

Penurunan pendapatan dan laba bersih terutama disebabkan oleh normalisasi harga batubara dan penurunan volume alat berat, namun posisi keuangan UNTR tetap sangat kuat.


2. Profitabilitas & Efisiensi Operasionalh2

RasioNilaiAnalisis
Gross Profit Margin22.63%masih stabil di tengah tekanan biaya
Operating Profit Margin17.98%efisiensi tetap terjaga
Net Profit Margin10.47%laba masih dua digit meskipun siklus melemah
ROE (Return on Equity)15.88%menunjukkan efektivitas penggunaan modal tinggi
ROA (Return on Assets)8.63%efisiensi aset masih di atas rata-rata sektor industri
ROCE (Return on Capital Employed)19.88%menandakan manajemen operasional yang disiplin

Margin dan pengembalian modal UNTR membuktikan ketahanan model bisnisnya — tetap menghasilkan laba di tengah penurunan harga komoditas.
Sebagai catatan, perusahaan juga mulai meningkatkan proporsi bisnis non-batubara, termasuk jasa kontraktor dan energi baru terbarukan (EBT).


3. Neraca & Arus Kas: Kekuatan Finansial Utamah2

KomponenNilaiCatatan
Total AsetRp178,8 triliunbasis aset besar & terdiversifikasi
Total EkuitasRp156,6 triliunstruktur modal sangat kuat
Kas (Quarter)Rp28,3 triliunposisi kas besar untuk dividen & ekspansi
Utang berbunga (Total)Rp22,1 triliunsangat kecil relatif terhadap aset
Debt to Equity Ratio0.22×rendah, menunjukkan konservatisme finansial
Altman Z-Score (Modified)2.26zona aman, tidak berisiko gagal bayar
Free Cash Flow (TTM)Rp10,1 triliunarus kas sehat meski CAPEX besar
Cash Flow from Operations (TTM)Rp26,8 triliunmenunjukkan kemampuan internal funding tinggi

💬 Kesimpulan:
UNTR memiliki likuiditas tinggi dan leverage rendah.
Perusahaan mampu mendanai ekspansi maupun dividen besar tanpa ketergantungan utang.


4. Pertumbuhan (YoY)h2

ParameterPerubahanCatatan
Pendapatan–8.86%dampak pelemahan harga batubara global
Laba Kotor–10.68%mencerminkan penyesuaian margin produksi
Laba Bersih–44.80%penurunan tajam akibat normalisasi sektor tambang

Penurunan tajam laba bersih tidak sepenuhnya negatif: ini lebih ke arah penyesuaian siklus komoditas, bukan masalah struktural.
Manajemen UNTR telah mengindikasikan strategi diversifikasi yang lebih agresif ke sektor energi terbarukan dan alat berat non-tambang (sumber: laporan keuangan Q3 2025, UNTR.co.id).


5. Dividen: Tetap Menjadi Daya Tarik Utamah2

UNTR dikenal sebagai emiten dengan kebijakan dividen yang konsisten dan royal.
Dalam 5 tahun terakhir, payout ratio selalu berada di kisaran 45–60%, dengan dividen yang terus meningkat seiring arus kas operasional yang kuat.

TahunDividen per Saham (Rp)Ex-DateDividend Yield
20255678 Okt 20257.6%
20241,4847 Mei 20259.4%
20231,5696 Mei 20249.0%
20226,18528 Apr 202316%
202190520 Apr 20224.5%

Dividen tinggi seperti ini menjadikan UNTR favorit di kalangan dividend-seeking investors.
Dengan kas Rp28 triliun, kemampuan membayar dividen di atas 7% per tahun tampak berkelanjutan setidaknya hingga 2026.


6. Valuasi Saham: Murah Secara Relatifh2

RasioNilaiBandingkan
PER (TTM)6.51×jauh di bawah rata-rata sektor industri berat (10–12×)
PBV0.74×menunjukkan undervaluation yang cukup jelas
EV/EBITDA2.13× (estimasi)sangat efisien untuk ukuran perusahaan besar
PEG (3Y)0.29×menandakan valuasi menarik relatif pertumbuhan historis

📊 Interpretasi:
Valuasi UNTR mencerminkan market pessimism terhadap sektor batubara dan alat berat. Namun secara fundamental, level ini justru memberi margin of safety yang lebar bagi investor jangka panjang.


7. Kinerja Harga Sahamh2

PeriodePerubahanCatatan
1M+3.61%mulai stabil setelah tekanan kuartal lalu
6M+19.50%menunjukkan rebound bertahap
1Y+1.42%masih tertinggal dibanding indeks LQ45
3Y–3.48%stagnan akibat siklus komoditas menurun
10Y+48.62%pertumbuhan nilai jangka panjang tetap positif

Harga saham UNTR saat ini relatif undervalued dibanding kinerja jangka panjangnya.
Investor institusi masih melihat saham ini sebagai income stock, bukan saham pertumbuhan.


8. Prospek 2025–2026h2

Faktor Pendukung:h3

  • Potensi pemulihan permintaan alat berat dari proyek infrastruktur pemerintah (IKN, jalan tol, energi).
  • Hilirisasi tambang dan peningkatan produksi emas (melalui PT Agincourt Resources).
  • Posisi kas besar memungkinkan ekspansi ke energi terbarukan (PLTA, PLTS).

Risiko:h3

  • Harga batubara global yang terus melemah bisa menekan margin.
  • Fluktuasi rupiah terhadap dolar, karena sebagian besar alat berat masih impor.
  • Perlambatan ekonomi Tiongkok yang bisa menurunkan permintaan komoditas.

9. Estimasi Nilai Wajarh2

Berdasarkan data fundamental:

  • EPS TTM: Rp4.132
  • Target PER konservatif:
  • Target PER optimistis: 10×

🎯 Fair Value Range: Rp33.000 – Rp41.000 per saham
💡 Harga saat ini: Rp28.475
→ Masih ada potensi kenaikan 15–30% jika profitabilitas stabil dan harga komoditas tidak terus melemah.


10. Kesimpulan: Saham Value yang Tetap Layak Simpanh2

AspekPenilaian
Kinerja FundamentalKuat dan efisien
ValuasiUndervalued
DividenKonsisten dan tinggi
Risiko UtamaSiklus komoditas dan permintaan alat berat
Outlook 2025–2026Netral ke positif

UNTR tetap menjadi salah satu saham value paling solid di BEI.
Bagi investor konservatif yang mencari dividen besar, stabilitas kas, dan eksposur moderat ke sektor tambang — UNTR masih relevan dan menarik untuk disimpan jangka menengah.


“United Tractors bukan saham yang naik karena euforia, tapi karena keandalan.
Ia tetap berputar seperti mesin diesel — stabil, hemat, dan terus menghasilkan.”

Comments

Posts recommended based on similar topics and analysis focus