Analisis Saham ULTJ (Ultrajaya Milk Industry) Q3 2025: Stabilitas Consumer Defensive di Tengah Tekanan Margin
3 mins

Analisis fundamental dan valuasi saham ULTJ 2025 berdasarkan data keuangan terbaru, termasuk margin, pertumbuhan, dan proyeksi profitabilitas.

Disclaimer:

Analisis ini bukan nasihat investasi. Saham berisiko tinggi—lakukan riset mandiri (DYOR - Do Your Own Research) dan konsultasi dengan penasihat keuangan berlisensi sebelum mengambil keputusan. Hasil masa lalu tidak menjamin kinerja masa depan.

Analisis Saham ULTJ (Ultra Jaya Milk Industry) 2025h1

Consumer defensive stock dengan arus kas kuat dan neraca tanpa tekanan utang besar.

Ultra Jaya Milk Industry (IDX: ULTJ) tetap menjadi salah satu emiten consumer staples paling defensif di Bursa Efek Indonesia.
Dengan produk-produk yang sudah melekat di pasar domestik—Ultra Milk, Teh Kotak, dan Good Day—ULTJ masih menunjukkan ketahanan terhadap pelemahan daya beli dan inflasi bahan baku.


1. Ringkasan Kinerja Keuanganh2

KomponenNilaiCatatan
Harga saham (Nov 2025)± Rp1.490mengalami koreksi 14.9% YTD
Market CapRp15,9 triliunsektor consumer defensif menengah
Pendapatan (TTM)Rp8,53 triliuntumbuh 0,8% YoY
Laba Bersih (TTM)Rp1,22 triliunnaik 183% YoY
EPS (TTM)Rp116,97masih mencerminkan valuasi wajar
PER (TTM)12,82×relatif rendah dibanding rata-rata sektor consumer (15–20×)
PBV1,33×valuasi sejalan dengan rata-rata historis
Dividend Yield3,0%konsisten membayar dividen tiap tahun
Piotroski F-Score7/9sinyal fundamental kuat

Pertumbuhan laba bersih yang melonjak lebih dari 180% sebagian besar didorong oleh perbaikan efisiensi operasional, penurunan beban distribusi pasca pandemi, dan stabilisasi harga bahan baku susu global yang sempat menekan margin pada 2023.


2. Profitabilitas dan Efisiensih2

RasioNilaiInterpretasi
Gross Profit Margin31.87%sehat untuk industri FMCG berbasis bahan baku impor
Operating Margin19.57%meningkat dibanding tahun lalu (±16%)
Net Profit Margin16.56%tertinggi dalam lima tahun terakhir
ROE15.50%solid untuk perusahaan tanpa leverage tinggi
ROA14.18%efisiensi aset yang baik
ROCE16.82%menunjukkan penggunaan modal yang optimal

ULTJ menjaga profitabilitas di atas rata-rata sektor minuman. Meskipun pertumbuhan penjualan melambat, pengendalian biaya dan optimalisasi distribusi tetap menjadi faktor utama menjaga margin.


3. Neraca dan Struktur Modalh2

KomponenNilaiKeterangan
Total AsetRp8,57 triliunstabil dari tahun sebelumnya
EkuitasRp7,85 triliunmendominasi 91% dari total aset
Debt-to-Equity Ratio0,03×hampir tidak ada utang jangka panjang
Kas dan Setara Kas (Quarter)Rp2,55 triliunposisi likuid yang kuat
Free Cash Flow (TTM)Rp581 miliarmenunjukkan arus kas operasional positif
Current Ratio8,97×likuiditas sangat tinggi
Altman Z-Score19,82zona aman jauh dari risiko kebangkrutan

Secara konservatif, ULTJ mempertahankan neraca yang nyaris tanpa utang. Struktur modal ini menjadikan perusahaan tahan terhadap tekanan suku bunga tinggi dan fluktuasi nilai tukar.


4. Pertumbuhanh2

IndikatorYoYCatatan
Pendapatan+0.84%stagnasi akibat permintaan domestik yang stabil tapi tidak ekspansif
Laba Kotor–5.52%sedikit tertekan oleh kenaikan biaya bahan baku
Laba Bersih+183%lonjakan signifikan pasca efisiensi operasional

Pertumbuhan top-line (penjualan) yang relatif stagnan adalah sinyal bahwa pasar susu cair domestik sudah mencapai titik jenuh, sementara ekspansi ekspor belum menjadi pendorong utama.
Namun peningkatan laba bersih menunjukkan efektivitas manajemen biaya dan pemulihan margin dari sisi produksi.


5. Arus Kash2

KomponenNilai (TTM)Catatan
Cash from OperationsRp1,19 triliunarus kas positif dan konsisten
Cash from Investing–Rp592 miliarinvestasi rutin pada lini produksi dan distribusi
Cash from Financing–Rp493 miliarterutama untuk pembayaran dividen
Free Cash FlowRp581 miliarmenandakan kapasitas membayar dividen tetap aman

Kinerja kas yang stabil mendukung kebijakan dividen reguler setiap tahun. Dengan cadangan kas >Rp2,5 triliun, kemampuan pembayaran dividen di kisaran 3% yield tetap berkelanjutan tanpa mengganggu ekspansi.


6. Dividenh2

ULTJ termasuk emiten consumer yang disiplin dalam pembayaran dividen.

TahunDividen per Saham (Rp)Payout RatioDividend Yield
20244536.5%3.0%
20233041.1%2.2%
20222535.6%2.0%

Dividen meningkat sejalan dengan perbaikan laba. Meskipun yield-nya moderat, tingkat konsistensinya menjadikan ULTJ menarik bagi investor konservatif dengan orientasi pendapatan jangka panjang.


7. Kinerja Sahamh2

PeriodePerubahanCatatan
1M+11.9%ada sentimen rebound jangka pendek
6M+8.6%stabil dalam tren sideways
1Y–15.5%pelemahan akibat normalisasi sektor consumer
3Y+8.3%kinerja stabil tapi kurang agresif
5Y–9.3%tertekan sejak pandemi dan kenaikan bahan baku global

Kinerja harga saham mencerminkan tipikal saham defensif: volatilitas rendah, tetapi pertumbuhan harga terbatas. Valuasi saat ini memberi ruang upside moderat jika pertumbuhan penjualan kembali positif di 2026.


8. Valuasi dan Prospekh2

  • PER (TTM): 12.82× — di bawah rata-rata sektor FMCG (sekitar 16–18×).
  • PBV: 1.33× — menunjukkan valuasi wajar dengan margin of safety terbatas.
  • Dividend yield 3% — menarik untuk profil risiko rendah.
  • EPS annualized: Rp123 — mendukung valuasi sekitar Rp1.500–Rp1.600 per saham.

🎯 Fair value estimate: Rp1.650–Rp1.750
📉 Downside risk: terbatas selama laba tetap di atas Rp1 triliun per tahun.
📈 Upside potential: sekitar 10–15% dari harga saat ini, jika margin tetap >15% dan penjualan ekspor mulai tumbuh.


9. Risiko Utamah2

  1. Kenaikan harga bahan baku impor (susu bubuk, gula) dapat menekan margin.
  2. Kurs rupiah melemah akan berdampak pada biaya produksi.
  3. Pertumbuhan pasar domestik terbatas tanpa inovasi produk baru.
  4. Persaingan di segmen minuman siap saji (dari OT, Wings, dan Mayora) semakin ketat.

Namun dengan posisi kas kuat dan efisiensi tinggi, risiko fundamental ULTJ tergolong rendah dibanding mayoritas emiten consumer menengah.


10. Kesimpulanh2

AspekEvaluasi
Kinerja KeuanganStabil dengan lonjakan laba 183% YoY
ValuasiModerat, PER di bawah rata-rata sektor
DividenKonsisten dan berkelanjutan
RisikoTerkendali, terutama terkait biaya bahan baku
Outlook 2025–2026Netral ke positif

ULTJ tetap menjadi saham consumer defensive dengan fundamental kuat dan neraca bersih.
Bagi investor jangka menengah yang mencari kestabilan dan arus kas positif, saham ini layak dipertahankan dalam portofolio konsumsi dasar Indonesia.

Outlook Summary:
“Ultra Jaya maintains its defensive stance with solid cash, minimal debt, and healthy margins. While topline growth remains sluggish, profitability recovery and consistent dividend payouts continue to support investor confidence in 2025.”

Comments

Posts recommended based on similar topics and analysis focus