Analisis Saham HRTA (PT Hartadinata Abadi Tbk) Q3 2025: Laba Melejit 136%, Tapi Masihkah Murah?
3 mins

Analisis fundamental HRTA berdasarkan laporan keuangan Q3 2025 terbaru. Evaluasi valuasi, profitabilitas, risiko, dan prospek bisnis emas retail di Indonesia.

Disclaimer:

Analisis ini bukan nasihat investasi. Saham berisiko tinggi—lakukan riset mandiri (DYOR - Do Your Own Research) dan konsultasi dengan penasihat keuangan berlisensi sebelum mengambil keputusan. Hasil masa lalu tidak menjamin kinerja masa depan.

Analisis Saham HRTA (PT Hartadinata Abadi Tbk) Q3 2025h1

Laba bersih melonjak 136% YoY, sementara valuasi masih di bawah IHSG median. Apakah HRTA masih undervalued atau mulai mencapai titik jenuh?


1. Sekilas Kinerja Kuartal III 2025h2

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), produsen dan pedagang perhiasan emas terbesar di Indonesia, kembali menunjukkan performa luar biasa. Berdasarkan laporan Q3 2025, perusahaan mencatat lonjakan laba bersih hingga +136% YoY, didukung kenaikan pendapatan dan efisiensi operasional.

Ringkasan Utama:h3

KomponenNilai (Q3 2025)Perubahan
Pendapatan (TTM)Rp30,13 triliun+100,9% YoY
Laba Bersih (TTM)Rp716 miliar+136% YoY
Gross Profit Margin (Quarter)4,35%meningkat stabil
Operating Margin (Quarter)3,74%efisiensi lebih baik
Net Profit Margin (Quarter)2,24%tetap sehat untuk sektor emas retail
EPS (TTM)Rp155,48naik signifikan YoY
Market CapRp5,85 triliunnaik pesat seiring harga saham
Free Float28,46%cukup likuid di pasar

Kinerja Q3 menunjukkan bahwa HRTA berhasil memanfaatkan momentum permintaan emas dan perhiasan domestik di tengah tren harga emas global yang relatif tinggi sepanjang 2025.


2. Profitabilitas dan Efisiensi Operasionalh2

Salah satu keunggulan HRTA ada pada perputaran aset yang cepat dan efisiensi tinggi, meskipun margin bisnis emas secara alami tipis.

RasioNilaiCatatan
ROE (Return on Equity)25,40%sangat efisien, di atas rata-rata sektor consumer discretionary
ROA (Return on Assets)8,76%menunjukkan efektivitas tinggi dalam penggunaan aset
ROCE (Return on Capital Employed)31,79%efisiensi operasional solid
Asset Turnover (TTM)4,02×perputaran aset cepat
Inventory Turnover (TTM)6,14×stok perhiasan dikelola ketat
Days Inventory Outstanding43,78 harisangat efisien untuk bisnis retail emas

Kombinasi margin positif + rotasi cepat + pengendalian biaya menjadikan HRTA unggul di industrinya.


3. Struktur Keuangan dan Solvabilitash2

KomponenNilaiAnalisis
Current Ratio1,87×sehat, likuiditas aman
Quick Ratio0,67×normal untuk bisnis berbasis inventory
Debt to Equity Ratio1,40×moderat, namun perlu dikontrol
Interest Coverage Ratio3,61×masih aman terhadap beban bunga
Altman Z-Score5,30jauh di atas ambang distress
Free Cash Flow (Quarter)Rp811 miliarpositif, mendukung ekspansi dan dividen

Dengan rasio likuiditas yang sehat dan kas Rp1,14 triliun, HRTA punya ruang cukup besar untuk memperluas bisnis tanpa tekanan keuangan berlebih.


4. Pertumbuhan (Growth Performance)h2

HRTA mencatat pertumbuhan luar biasa di semua lini:

IndikatorYoY GrowthPenjelasan
Pendapatan+100,87%permintaan tinggi dari sektor retail dan ekspor
Gross Profit+57,89%meningkat berkat volume dan pricing power
Laba Bersih+136,00%efisiensi distribusi dan margin lebih baik

Kinerja ini menandakan HRTA berhasil menavigasi fluktuasi harga emas global, serta memperkuat jaringan retail-nya di pasar domestik.
Dengan tren masyarakat yang kembali ke emas fisik di tengah ketidakpastian global, HRTA mendapatkan posisi strategis.


5. Arus Kas dan Kapasitas Dividenh2

KomponenNilai (TTM)Catatan
Cash from OperationsRp497 miliarmeningkat stabil
Cash from Investing(Rp287 miliar)investasi ekspansi pabrik dan outlet
Cash from FinancingRp722 miliarpembiayaan ulang jangka pendek
Free Cash Flow (TTM)Rp219 miliarpositif, mendukung pembagian dividen

Dengan arus kas positif dan pertumbuhan laba kuat, HRTA tetap mampu menjaga tradisi pembagian dividen.


6. Dividen dan Kebijakan Pembagianh2

TahunDividen per Saham (Rp)Payout RatioDividend Yield (saat ini)
202421,0012,60%1,65%
202315,0021,87%1,3%
202212,0022,59%1,0%
202110,0020,00%0,9%

HRTA bukan saham dividen tinggi, tetapi konsisten membayar setiap tahun. Kinerja cash flow dan laba membuat peluang kenaikan payout ratio di 2026 cukup terbuka.


7. Valuasi dan Perbandinganh2

MetrikNilaiBenchmark IHSG MedianInterpretasi
PER (TTM)8,17×8,84×sedikit di bawah median — masih menarik
PBV (TTM)2,07×1,8–2,2×valuasi wajar
EV/EBITDA (TTM)7,66×6–8×di kisaran sehat
PEG Ratio (3Y)0,26×dibawah 1, berarti undervalued terhadap growth
Dividend Yield1,65%moderate yield
Piotroski F-Score5/9stabil, fundamental sehat

Dengan EPS Rp155, valuasi PER 8,17× masih undervalued secara relatif, apalagi bila laba terus tumbuh di atas 30–40% tahunan.


8. Kinerja Harga Sahamh2

PeriodePerubahanCatatan
1D+1,6%stabil
1M+35,1%momentum kuat pasca rilis Q3
3M+95,4%tren bullish solid
6M+180,8%re-rating valuasi
1Y+186,0%outperform jauh di atas IHSG
3Y+522,6%multibagger konsisten
5Y+568,4%kinerja luar biasa untuk emiten retail

Reli HRTA bukan kebetulan — kenaikan harga saham diiringi peningkatan kinerja laba dan volume perdagangan. Namun, investor baru perlu mempertimbangkan potensi koreksi teknikal jangka pendek setelah kenaikan ekstrem.


9. Risiko Utamah2

  1. Fluktuasi harga emas global yang bisa mempengaruhi valuasi inventory.
  2. Margin bisnis tipis, sensitif terhadap perubahan harga bahan baku dan kurs.
  3. Leverage moderat, sehingga perputaran inventory harus dijaga agar arus kas tetap positif.
  4. Kenaikan cepat harga saham membuka risiko profit taking jangka pendek.

10. Kesimpulanh2

AspekPenilaian
Fundamental KeuanganSangat solid, pertumbuhan laba >100%
ValuasiMasih wajar di bawah median IHSG
Arus Kas & DividenPositif, payout moderat tapi rutin
ProspekPositif, seiring meningkatnya permintaan emas dan ekspansi retail
RisikoFluktuasi harga emas & leverage moderat

🎯 Fair Value (base case): Rp1.800–Rp2.200
🎯 Target optimistis (growth scenario): Rp2.500+

HRTA Q3 2025 adalah contoh nyata emiten dengan execution excellence di sektor retail emas.
Dengan laba tumbuh 136% dan valuasi masih di bawah median IHSG, saham ini tetap layak masuk watchlist — tapi bukan lagi di zona undervalued ekstrem seperti dua tahun lalu.

Comments

Posts recommended based on similar topics and analysis focus